GLOBALexpos,id
GunungSitoli //Pemadaman listrik yang sering terjadi di Kepulauan Nias telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Kondisi ini mendapatkan perhatian serius dari Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Badan Anti Korupsi Nasional (Bakornas), Yuli Irama Hulu, yang secara tegas menuding Manager PLN UP3 Nias, Revi Aldrian, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah ini.
Menurut Yuli Irama Hulu, pemadaman listrik yang berkepanjangan dan tidak menentu telah berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari masyarakat Nias, terutama dalam hal ekonomi dan pendidikan.
"Masyarakat Nias sangat bergantung pada listrik untuk berbagai aktivitas, mulai dari kegiatan bisnis hingga kebutuhan rumah tangga. Pemadaman yang terjadi secara terus-menerus ini tidak hanya mengganggu, tetapi juga merugikan banyak pihak," ujarnya kepada Wartawan, Minggu (11/8/2024).
Rama Hulu menegaskan bahwa PLN UP3 Nias, di bawah kepemimpinan Revi Aldrian, harus bertanggung jawab atas buruknya pelayanan yang diberikan. Ia juga menyatakan bahwa kurangnya transparansi dan komunikasi dari pihak PLN mengenai penyebab dan jadwal pemadaman telah memperparah situasi.
"PLN UP3 Nias seharusnya bisa memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat mengenai alasan pemadaman ini, serta upaya apa yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini," tambahnya.
Selain itu, Ketua LSM Bakornas itu juga menyerukan agar pihak terkait segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap manajemen PLN UP3 Nias. Ia berharap ada langkah konkret yang diambil untuk memperbaiki layanan kelistrikan di Kepulauan Nias, demi kesejahteraan masyarakat.
Sebelumnya, Manager PLN UP3 Nias, Revi Aldrian, saat menerima kunjungan DPC PPN Kota Gunungsitoli menjelaskan bahwa pemadaman listrik yang sering terjadi di Kepulauan Nias, disebabkan oleh ganggunan yang menyentuh jaringan listrik PLN, seperti: layang-layang, tumbuhan menjalar, pohon, dan bahkan manusia.
Meskipun demikian, Rama Hulu berharap agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan, sehingga pemadaman listrik yang meresahkan ini tidak lagi terjadi di masa mendatang.(Team/red)
( Tim)
Social Header