Dharmasraya. (global.expost.co.id)
Luar biasa, untuk biaya pembangun salah satu toilet di sekolah ini, ada yang mamakan' anggaran dana sekira Rp.243 juta. Terbayang begitu megahnya bangunan toilet tersebut bila sudah selesai nanti. Dan hal ini sangat kita dukung serta kita apresiasi secara penuh.
Perhatian besar Pemerintah Pusat dalam program Revitalisasi, mulai dari PAUD, TK, SD serta SLTP se Indonesia melalui Anggaran Perencanaan Belanja Negara ( APBN ) untuk TA.2025 cukup menggembirakan, dampak positifnya bagi masyarakat .
Namun, uang negara yang dipergunakan untuk program yang cukup strategis ini, kiranya perlu di perhatikan dengan baik dan di kontrol dengan seksama. Karena bisa saja ada pengerjaan kurang tepat atau dengan kata lain, dapat bermasalah dalam realisasi.
Berkemungkinan seperti pengerjaan fisik salah satu bangunan toilet di SDN 09 Koto Besar, yang di temukan oleh Team Media ini, yaitu di Tengarai Pondasi tidak memiliki tapak, batu gunung dan pasir uruk di lantai kerja. Ketinggian pondasi hanya di temukan 50-60cm saja. Sedangkan di gambar tertera 65 cm, tidak termasuk slof.
Adukan semen dan pasir untuk pasangan diduga juga tidak sesuai spek. Dengan alasan spasi nut antara batu dengan batu pondasi ( Batu Gunung ) ada yang kosong. Adukan semen dan pasir untuk pasangan tidak memakai molen, di kerjakan secara manaul.
Ketika temuan ini di konfirmasi pada pihak sekolah, yaitu salah seorang ibu guru yang mengajar di sekolah tersebut yang tidak mau di sebutkan namanya, mengatakan bahwa "Kepala Sekolah dan Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan ( P2SP ) lagi keluar pak" tegasnya.
Saat di hubungi Kepsek serta Panitia Pelaksana di nomor 082383****73 ( Kepsek ) dan 08117***70 ( P2SP ), tidak respon sampai berita ini di publikasikan.
Sedikit cerita menarik, ketika di pertanyakan pada salah seorang dari pekerja, mengatakan bahwa di sini tidak ada Panitia Pelaksana, yang ada hanya Pemborong dalam pengerjaan program revitalisasi SDN 09 Koto Besar tersebut. Sungguh aneh bin ajaib. ( Tim )
Social Header