GLOBALexpost,id,Langsa( Aceh)-
Sejumlah Penjahit Kaki Lima (APK 5) sol sepatu dan sandal di Jalan Teuku Umar Blok B Peukan Langsa, mengeluhkan sepinya pelanggan. Hal ini menyebabkan pendapatan mereka menurun drastis.
Salah satu tukang sol sepatu Irawadi (Adi), mengatakan bahwa pendapatannya kini hanya sekitar Rp 30 ribu per hari, bahkan ia pernah seharian tidak ada pelanggan yang datang.
Irawadi telah menggeluti usaha ini selama 15 tahun. “Awalnya saya mencoba menjahit sandal sendiri, dengan modal membuka usaha ini dengan modal Rp 50 ribu,” ujarnya kepada awak media Global Exspost, Senin (13/11/2023).
Adapun, kata Irawadi harga jahit untuk sepasang sepatu Rp25 ribu dan sandal Rp20 ribu. Dengan keahliannya, dia mampu menjahit sol sepatu dan sandal hanya dalam waktu 20 menit.
Sementara penjahit lainnya di kawasan tersebut Buyung, juga mengaku mengalami penurunan pendapatan dalam tiga bulan terakhir. Menurutnya, hal ini terjadi karena beberapa pelanggannya sedang minim finansial/kerisis ekonomi sehingga selama beberapa waktu belakangan tak lagi datang ke tempatnya.
Sebelumnya, Buyung mampu mendapatkan minimal Rp 50 ribu per hari. Namun, kini ia hanya mampu menghasilkan Rp 30 ribu setiap harinya. Bahkan dalam minggu ini, dia pernah tidak mendapatkan pelanggan.
"Biasanya sehari saya dapat 18 pelanggan, sekarang mulai sepi, hanya sekitar 1 atau 2 pelanggan,” ujarnya. Adapun untuk harga jahit sepatu di tempatnya Rp 25 ribu sepatu dan sandal Rp 20 ribu, harga sama seperti rekan penjahit sol sepatu yang lainnya.
Ketidak pastian ekonomi dan perubahan perilaku konsumen menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan pendapatan para penjahit sol sepatu dan sandal di kawasan tersebut. Sehingga banyak pelanggan yang kini lebih memilih untuk memperbaiki sol sepatu dan sandal mereka sendiri atau bahkan menggantinya dengan yang baru.
"Kami selaku penjahit kaki lima sol sepatu, mohon kiranya kepada Bapak Pj Walikota Langsa dan DPRK Kota Langsa untuk dapat memberi bantuan dan perhatiannya terutama PKL 5 (Penjahit Kaki Lima) sol sepatu," ungkap Irawadi. |1304*|
Social Header