Dolom, Lobu - Sejumlah awak media melakukan kunjungan ke Desa pedalaman wilayah Kecamatan Lobu, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Kamis (17/7/2023) dengan maksud bersilaturahmi sekaligus bertemu sapa untuk mendengar curhatan warga terkait kondisi masyarakat dan roda Pemerintahan.
Saat tiba di Desa Dolom, Tim media langsung disuguhi informasi tentang kinerja pemerintahan Desa Sebelumnya.
Suguhan informasi tersebut berkaitan dengan adanya dugaan pelanggaran tata kelola APBDesa oleh pemerintah Desa Dolom sebelumnya.
Bersama awak media, masyarakat berjalan kaki mengelilingi Kampung yang di huni oleh tiga ratusan jiwa diikuti pula Kepala Desa Dolom sebut saja Maklan Balinggi (63), mengunjungi dari rumah ke rumah penerimah manfaat yang belum terselesaikan Pekerjaannya di masa kepemimpinan mantan kades Dolom inisial MK, sekaligus mendengarkan curhatan warganya pada jumat 21/7/2023 sekira pukul 16:00 WITA.
Jarum jam terus berputar iringan warga desa terus berjalan menyusuri desa Dari Lorong ke lorong didalam Desa Tersebut,nbersama awak media ini,sesuai pantauan media awak ini, salah satu warga penerima manfaat rumah tidak layak huni (RTLH) sebut saja Yoksiani Dadung (31) saat menyampaikan curhatnya kepada kepala Desa bersama awak media ini sembari mata berkaca-kaca sambil berbicara terpotong-potong, bibirpun gemetaran mengeluarkan kata yang terbata-bata karena pengaruh rasa sedih yang tak terbendung.
"Bagaimana rumah saya mau selesai di buat, sementara dana bantuan dari pemdes pada masa jabatan mantan kades Dolom inisial MK di kasihkan hanya sedikit, upah tukangnya pun belum di bayar oleh pelaksananya, kasian pak dapur rumah saya sudah mau roboh," ucap Yoksiani dengan nada sedih.
Merasa ada keanehan awak media ini terus berlanjut mengelilingi dari satu lorong ke lorong lainnya.
Dari kondisi inprastruktur yang ada, diduga begitu banyak hal yang terjadi disaat pemerintahan sebelumnya, inisial (MK).
Hal ini sebagaimana nampak terlihat banyak Program ADD yang tidak terselesaikan bahkan ada yang diduga Fiktif alias tidak di laksanakan.
Dihadapan awak media, begitu Antusias masyarakat berkumpul mengeluarlan unek-unek mereka kepada kepala Desa yang terpilih dan baruh bekerja selama 6 bulan.
Di hari dan tempat berbeda, sebut saja Riski Pajoman (23) salah seorang masyarakat penerimah manfaat, sekaligus mewakili masyarakat Desa Dolom secara Keseluruhan ia meminta dengan tegas kepada pemerintah desa sekarang ini untuk lebih mengedepankan asas-asas kemanusiaan dan pengelolaan Dana Desa secara terbuka, dan terang benderang (Transparansi-red) kepada masyarakat sesuai dengan amanat undang-undang di republik ini.
Melihat situasi dan kondisi masyarakat Desa Dolom Maklan Balinggi selaku Kepala Desa Dolom Berjanji langsung di depan masyarakat bersama awak media ini bahwa dirinya akan bekerja keras untuk membenahi sistem di Desa Dolom agar lebih baik lagi kedepannya, berdasarkan visi misi pada waktu mencalonkan kepala desa.
Kepala Desa Dolom Maklan Balinggi saat ditemui awak media mengatakqn kalau dirinya sangat mengapresiasi dan mensuport atas keberanian masyarakatnya untuk menyuarakan kebenaran dalam proses menyelamatkan uang negara.
"Kesejahteraan untuk 74 Kepala Keluarga saat ini merupakan tanggung jawab saya sebagai pemerintah Desa seutuhnya, dan untuk bisa terlaksana tentunya kami sangat mengharapkan dukungan semua pihak tak terkecuali masukan dan saran yang sifatnya membangun," ucap Maklan.
Meskipun letak Desa Dolom yang berada di pedalaman dengan jarak 9,2 KM dengan akses jalan sangat terjal dan sangat memprihatinkan.
Untuk sampai ke Desa Dolom, hanya bisa di tempuh dengan berjalan kaki dan harus menyeberangi sungai ke sungai sebanyak 9 kali dari desa tetangga.
"Walau dengan jarak tempuh 9,2 Km dan menyeberangi sungai sebanyak 9 kali, hal itu tidak menjadi soal, walaupun nyawa taruhannya karena pemerintah itu melayani, bukan di layani", tutur Kades.
Pada saat itu turut hadir,
1. Kaur Pemerintahan Gordontois kunde (44),
2. Sekertaris BPD Ningsih Balinggi (43),
3. Ketua BPD Disyan Timbalae (36),
4. Wakil ketua BPD Sarsanto Kunde (33).
Sampai Berita ini diterbitkan, belum bisa Mengambil Keterangan dari Pihak yang terkait dan tetap akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum. (Red/Tim).
Social Header