Sesuai informasi yang di himpun oleh media ini (1/5/2023), diketahui baru-baru ini, sekitar 1600 KK lebih, khusus warga di 5 Desa Lingkar Tambang PT. KFM, tersentuh dana tali asih yakni mulai dari Desa Nanga-nanga’on, Desa Tuntung, Desa Pongian, ketiganya masuk wilayah Kecamatan Bunta, kemudian 2 Desa di Kecamatan Simpang Raya yakni Desa Koninis dan Desa Gonohop.
Dari sumber terpercaya, diketahui bahwa ke-5 Lingkar Tambang mendapat bantuan Dana Tali Asih dari PT. KFM dengan total jumlah yang fantastis, yakni Rp 800 juta, yang di serahkan langsung kepada masyarakat melalui Panitia pelaksana dimana setiap Desa memperoleh bagian sebesar Rp.160.000.000 (Seratus enam puluh juta rupiah).
Meski belakangan ini beredar informasi bahwa PT. KFM banyak masalah di desa-desa lingkar tambang, namun nyatanya saat ditelusuri awak media ini dugaan miring yang beredar terbantahkan dengan fakta-fakta yang ada.
“Tak hanya soal Tali Asih, Kepedulian PT. KFM terhadap masyarakat khususnya desa lingkar tambang sungguh luar biasa”, ucap beberapa warga Desa Gonohop dan Desa Koninis kepada awak media ini.
Sebut saja Fadli, warga Desa Hion yang saat itu ada bersama-sama mereka (warga Koninis dan Ginohop-red), mengungkapkan selain dana talih asih, PT.KFM yang di salurkan ke masyarakat 5 Desa, PT. KFM juga banyak membantu pembangunan Rumah Ibadah, Kelompok Tani, Kelompok UMKM dan program yang tak kalah pentingnya di bidang pendidikan, bahkan oleh Fadli diceritakan kalau ada juga Desa diluar Lingkar Tambang kecipratan bantuan sosial dari PT. KFM.
“Termasuk 2 (dua) rumah ibadah yang ada di Desa Hion pernah di bantu oleh PT. KFM padahal Desa Hion berada diluar Desa Lingkar Tambang”, beber Fadli.
Tak hanya itu, menurut Fadli kontribusi lain PT. KFM berupah ketersediaan lapangan pekerjaan khusunya masyarakat di 3 Kecamatan Bunta, Nuhon dan Simpang Raya (Bunusi) sudah terbuka luas, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi meningkat.
Masih di tempat yang sama, warga yang enggan disebutkan namanya ikut memberikan tanggapan terkait Isyu yang kerap kali mencatut PT. KFM, itu bukan Isyu yang mewakili seluruh masyarakat Desa Lingkar Tambang PT. KFM.
“Permasalahan yang beredar di publik itu hanyalah masalah internal pemilik lahan dan pemerintah desa, tidak ada kaitannya dengan PT. KFM”, bebernya.
Tambahnya lagi, dan masalah yang timbul pada pembagian dana tali asih, hanyalah permasalahan mekanisme pencairannya dengan para pemerintah desa, bukan masalah PT. KFM dengan masyarakat.
“Masyarakat taunya terima dana, entah itu melalui pemerintah Desa atau pihak perusahaan langsung ke masyarakat yaa terserah, yang jelas PT. KFM sudah membuktikan kalau kehadirannya tidak semata-mata hanya kepentingan usahanya melainkan memikirkan juga masyarakat yang terdampak langsung aktivitas PT. KFM”, tutur warga dengan nada mengapresiasi PT. KFM. (IS/Tim)
Social Header