Luwuk - Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah kembali disasar Isyu miring tentang dugaan pembuatan soal Ulangan Akhir Semester (UAS) bagi kelas 7 dan 8, penggandaan bahkan dituding meminta sejumlah dana dari pihak Sekolah mulai dari SD hingga SMP.
Atas isyu miring yang menyasar lembaga pencetak SDM generasi muda Bangsa tersebut, awak media ini bertandang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai pada Selasa (14/6/2023).
Saat di temui diruang kerjanya, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai Syafrudin Hinelo mengatakan bahwa Penyusunan Soal dilakukan oleh Tim analis yg dibentuk MKKS Rayon yang terdiri dari guru-guru yang kompeten sesuai mata pelajaran sesuai keputusan MKKS beberapa waktu sebelumnya dan berkaitan dana yang dibutuhkan untuk penggandaan dan pengepakan itu mereka sendiri yang langsung berhubungan dengan pihak percetakan yang dananya telah dianggarkan melalui Dana BOS satuan pendidikan masing-masing untuk Tahun 2023.
Lanjut Syafrudin, pihaknya selaku Kadis Pendidikan hanya memastikan pelaksanaan ujian mulai dari persiapan dan perencanaan hingga pelaksanaan ujian benar-benar berjalan dengan baik guna menjadi tolok ukur keberhasilan baik ketuntasan daya serap peserta didik maupun seberapa besar kompetensi tenaga pendidik dalam implementasi Kurikulum saat ini. Sehingga menjadi dasar pengambilan kebijakan pihak Pemda melalui Dinas Pendidikan terkait mutu dan kuantitas pendidikan di kabupaten Banggai agar lebih baik dan maju.
Maksud dan tujuan asasemen lingkup Dinas Pendidikan Banggai adalah untuk menjadi pembanding sesuai Rapor Pendidikan atas asasemen yang dikeluarkan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang sampai tahun 2021, Kabupaten Banggai berada pada posisi sangat rendah.
Atas prestasi yang sangat rendah tersebut, Pemda Banggai melalui Dinas Pendidikan berupaya untuk melihat sejauh mana perbandingan hasil asasemen pendidikan nasional dengan kondisi real yang ada disekolah-sekolah di Kabupaten Banggai.
Oleh karena itu, Kadis Syafrudin Hinelo menyampaikan diperlukan upaya guna menjawab asasemen nasional melalui pembuatan Bahwa selain aplikasi data Dapodik, Bank Soal yang diharapkan nantinya menjadi titik tumpuh awal untuk mencari apa yang sebenarnya mengganjal sehingga assemen Pendidikan Daerah ini begitu rendah.
"Bank Soal dimaksudkan untuk menjadi sarana asasemen pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Banggai terhadap mutu dan kuantitas pendidikan guna menjadi alat ukur atas assasemen pihak pendidikan ditingkat pusat yang sampai tahun 2021 berada dibawah standart alias rendah, dan sekali lagi melalui Bank Soal ini, kita bisa melihat kualitas pendidikan di Kabupaten Banggai", pungkas mantan Camat Pagimana yang akrab disapa Didi'.
Selain itu Kadis berharap nantinya hasil asesmen tersebut akan terlihat tingkat kemampuan guru dalam kompetensi paedagogik dan profesionalitasnya dalam pembelajaran. Sehingganya akan ada reward dan funishment terharap guru bila mereview hasil ulangan tersebut.
Senada dengan Kadis, Kepala Bidang SMP Lajibir, M.Pd menuturkan bahwa secara teknis pelaksanaan pembuatan soal hingga pengepakan dilaksanakan oleh tim pengelola sesuai hasil musyawarah MKKS yang terdiri atas guru-guru sebagai penulis, pengedit soal, penggandaan hingga pengepakan soal.
Masih dari Kabid, Soal ujian yang disepakati yakni 7 Mata Pelajaran, kecuali Mulok, Seni Budaya, Prakarya dan Agama yang dikelola langsung dimasing-masing sekolah.
"Soal ujian terdiri dari 7 mata pelajaran dan dibuat oleh tim penyusun yang terdiri dari guru-guru senior dan kompeten hingga tercipta Master Soal yang digunakan di 110 SMP Negeri maupun Swasta se-Kabupaten Banggai", jelas Kabid.
Usai master soal dari 7 mata pelajaran dibuat, tahap selanjutnya penggandaan dan pengepakan soal. Dan sebelumnya, melalui musyawarah MKKS telah disepakati bahwa penggandaan dilaksanakan secara kolektif, lalu kemudian mencari pihak yang bersedia menggandakan master soal yang sudah dibuat dalam waktu singkat.
Proses pembuatan soal oleh tim penyusun hingga penggandaan master soal ini dipantau langsung tim Dinas Pendidikan dibawah kontrol Kadis Pendidikan yang di bantu Kabid SMP Lajibir, MPd dan Kasi Kurikulum Bid. SMP Rudi Budaya guna menjaga kerahasiaan Master Soal yang akan digunakan sebagai bahan ujian di 110 SMP baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Banggai.
Ditanya soal pendanaan, Kabid SMP Drs. Lajibir, M.Pd menyampaikan bahwa semua biaya baik penggandaan hingga pengepakan soal ujian di bayar langsung pihak sekolah ke pihak percetakan yang siap membantu penggandaan soal menggunakan Dana BOSP tahun anggaran 2023.
"Jadi, tidak ada uang yang diterima Kadis atau pihak Dinas, karena itu semua dilaksanakan sendiri sekaligus dipertanggung jawabkan anggarannya oleh pihak sekolah", terang Kabid.
Kaitan pengelolaan penyusunan hingga pembuatan Master Soal, Kasi kurikulum bidang SMP Rudi Budaya menuturkan bahwa semua proses dilaksanakan oleh tim yang yang terdiri dari Guru-guru yang sudah disepakati dalam rapat MKKS.
"Pembuatan hingga penggandaan sekaligus pengepakan soal yang berjumlah ribuan lembar dari total 7 mata pelajaran yang diedarkan ke 110 SMP Negeri maupun Swasta Se-Kabupaten Banggai itu dilaksanakan langsung oleh Tim MKKS, pendanaannya dilaksanakan oleh pihak sekolah dan itu langsung ke pihak percetakan", tutup Rudi Budaya.
Social Header