Mesuji, Lampung – Petani di Kabupaten Mesuji, Lampung, tengah menghadapi cobaan berat setelah serangan hama belalang menyerang lahan pertanian mereka. Wabah belalang yang terjadi sejak pertengahan Agustus 2025 ini mengakibatkan kerusakan parah pada tanaman padi, jagung, hingga singkong milik warga.
Serangan hama tersebut menyebar cepat di beberapa kecamatan, terutama di areal persawahan yang baru memasuki masa tanam. Ribuan hektare lahan mengalami kerusakan, daun tanaman habis dimakan belalang, bahkan sebagian petani terancam gagal panen.
Seorang petani di Mesuji, Suryadi, mengaku sangat terpukul dengan kondisi ini. “Baru saja kami menanam, belum sempat tumbuh besar, tanaman sudah habis dimakan belalang. Kerugian bisa jutaan rupiah per petani,” ungkapnya.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian Mesuji sudah turun ke lapangan untuk meninjau kondisi sekaligus mencari solusi. Penyemprotan insektisida massal dilakukan, namun banyak petani menilai upaya tersebut belum cukup karena populasi belalang terlalu banyak.
Akibat serangan ini, para petani khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Mereka berharap ada perhatian serius dari pemerintah provinsi maupun pusat agar kerugian tidak semakin meluas.
Hingga kini, petani masih berupaya melakukan pengendalian secara manual dengan mengusir belalang di sawah mereka, namun langkah itu belum efektif karena serangan terus terjadi setiap hari.
Social Header