Lampung, 14 Januari 2025 – Ratusan petani singkong di Lampung menggelar aksi demonstrasi hari ini untuk menyuarakan keluhan terkait rendahnya harga singkong yang dinilai tidak sebanding dengan biaya produksi. Aksi ini berlangsung di depan kantor pemerintahan daerah setempat, dengan membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai tuntutan mereka.
Salah satu petani, Supriyadi, menyatakan bahwa harga singkong saat ini sangat rendah, berkisar Rp800 hingga Rp1.000 per kilogram. Sementara itu, biaya operasional seperti pupuk, bibit, dan tenaga kerja terus meningkat. "Kami sudah tidak bisa bertahan dengan harga seperti ini. Pemerintah harus turun tangan untuk memperbaiki keadaan," ujarnya.
Petani juga menuntut pemerintah untuk menetapkan harga dasar singkong yang lebih menguntungkan dan menciptakan regulasi yang melindungi hasil panen mereka dari permainan tengkulak. Selain itu, mereka meminta adanya dukungan berupa subsidi pupuk dan akses pasar yang lebih baik untuk menjual hasil panen.
Kepala Dinas Pertanian Lampung, yang menerima perwakilan demonstran, berjanji akan menyampaikan aspirasi para petani ke tingkat pemerintah provinsi dan pusat. "Kami memahami kesulitan yang dihadapi para petani, dan kami akan berupaya mencari solusi terbaik," katanya.
Aksi ini mencerminkan keresahan petani singkong yang berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Petani berharap suara mereka tidak lagi diabaikan demi keberlanjutan sektor pertanian di Lampung.
Social Header